Selasa, 03 November 2020

Model Pembelajaran Berbasis Game

 


Game merupakan sesuatu yang dimainkan dengan suatu aturan yang bertujuan untuk refreshing. Menurut John C. Beck & Mitchell Wade, game merupakan pemantik perhatian yang telah terbukti. Game adalah lingkungan pelatihan yang baik bagi dunia nyata dalam organisasi yang menuntut pemecahan masalah secara kolaborasi. David De Vries dan Keith Edward juga mengembangkan metode pembelajaran game yang merupakan pendekatan kerja sama antarkelompok dengan mengembangkan kerja sama antarpersonal. Misalnya dalam pembelajaran TGT (Teams Games Tournaments), siswa dapat bermain dengan anggota kelompoknya untuk memperoleh nilai atau skor. Permainan dalam pembelajaran ini disusun berupa pertanyaan atau kuis yang berkaitan dengan materi pelajaran.

Model pembelajaran berbasis game ini perlu diberikan kepada siswa karena siswa kita merupakan generasi digital native yang dengan mudahnya menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Model pembelajaran bermain atau berbasis game diberikan kepada siswa untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Model pembelajaran ini dapat membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

Model pembelajaran dengan memanfaatkan game bertujuan agar pembelajaran di kelas berlangsung dinamis dan diharapkan pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru, tetapi berpusat pada siswa. Guru perlu menyiapkan media belajar berbentuk game interaktif berbasis TIK yang menyenangkan bagi siswa untuk memainkannya serta mempelajari materi pelajaran.

Terdapat langkah-langkah tertentu dalam menerapkan pembelajaran berbasis bermain/ games, antara lain:

  1. Guru memilih game yang sesuai dengan topik atau materi yang akan dipelajari siswa.
  2. Guru memberikan konsep awal terkait dengan game yang akan dimainkan.
  3. Siswa terlebih dahulu menyepakati aturan-aturan game yang disampaikan guru.
  4. Siswa bermain game menggunakan alat yang ditentukan sebelumnya.
  5. Siswa merangkum pengetahuan yang didapat dari game yang telah dimainkan.
  6. Siswa melakukan refleksi dari hasil pembelajaran.

Guru dapat memilih game yang sesuai dengan tujuan atau indikator materi yang akan disampaikan. Game dapat diambil dari berbagai sumber yang sudah tersedia, misalnya mengunduh dari Portal rumah Belajar. Game yang dimainkan siswa dapat digolongkan menjadi tiga tipe, yaitu tipe kelompok, tipe bermain bersama, dan tipe individu. Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan siswa dari rumah ini dapat menggunakan tipe game individu. Persiapan yang dilakukan guru untk aktivitas siswa selama PJJ dengan memasukkan game di dalamnya yaitu guru memilih topik yang akan dijadikan topik game, guru memberikan apersepsi mengenai game, guru memberikan tugas yang dikerjakan di rumah, siswa merangkum materi setelah bermain game di rumah, siswa melakukan refleksi.








Maulidiya Rahma Prastiti

Sahabat Rumah Belajar Jawa Timur 2020

0 komentar:

Posting Komentar