Jumat, 15 Januari 2021

Asesmen Literasi Membaca Tingkat SD


Konsep Literasi Membaca

Literasi membaca termasuk dalam kompetensi yang paling mendasar yang ingin dievaluasi dalam Asesmen Kompetensi Minimum. Sebelum membahas lebih jauh mengenai asesmen Literasi membaca dalam AKM, Bapak dan Ibu perlu meninjau kembali apa yang dimaksud dengan literasi membaca dan menulis. 

Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan sosial.

Literasi membaca dan menulis, tidak seperti sebutannya, mencakup kemampuan yang lebih dari sekedar mampu mengeja kalimat dan menuliskannya. Literasi membaca dan menulis, perlu dikembangkan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih bermakna terkait berbagai cakupan dan konteks kehidupan. Di dalam lingkungan satuan pendidikan, kompetensi literasi yang terus berkembang memungkinkan siswa untuk dapat menggunakannya dalam berbagai mata pelajaran.


Mengenal Asesmen Kompetensi Minimum Literasi Membaca

Asesmen Kompetensi Minimum merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua siswa untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM, yaitu literasi membaca dan numerasi. 

Pada topik ini, Bapak dan Ibu guru akan mempelajari lebih jauh mengenai Asesmen Literasi Membaca yang berlaku untuk Asesmen Kompetensi Minimum yang akan diberikan pada siswa. Dalam penilaiannya asesmen literasi membaca tidak hanya mengukur topik atau konten tertentu tetapi berbagai konten, berbagai konteks dan pada beberapa tingkat proses kognitif. 

Konten pada Literasi Membaca menunjukkan jenis teks yang digunakan, dalam hal ini dibedakan dalam dua kelompok yaitu teks informasi dan teks fiksi. Kemudian, tingkat proses kognitif menunjukkan proses berpikir yang dituntut atau diperlukan untuk dapat menyelesaikan masalah atau soal. Pada Literasi Membaca, level tersebut adalah menemukan informasi, interpretasi dan integrasi serta evaluasi dan refleksi. Sedangkan konteks menunjukkan aspek kehidupan atau situasi untuk konten yang digunakan. Konteks pada AKM dibedakan menjadi tiga, yaitu personal, sosial budaya, dan saintifik. 

Untuk mempermudah Bapak dan Ibu memahami penilaian asesmen literasi membaca silakan cek infografis berikut:

Menganalisis Tahap Asesmen Literasi Membaca Tingkat SD

Selanjutnya Bapak dan Ibu akan berlatih  menganalisis tahap asesmen pada tingkat SD. 

Pada tingkat SD terdapat 3 level pembelajaran, mari kita pelajari setiap level pembelajaran yang ada pada tingkat SD. 

Pada level pembelajaran 1 untuk kelas 1 dan 2, siswa akan menemukan informasi dengan cara mengakses dan mencari informasi dalam teks. Selain itu siswa akan memahami teks secara literal, kemudian menyusun inferensi, membuat koneksi dan prediksi baik teks tunggal maupun teks jamak. Siswa juga akan mengevaluasi dan merefleksi dengan menilai format penyajian dalam teks. Bapak dan Ibu juga dapat melihat penjelasan yang lebih lengkap melalui link

Pada level pembelajaran 2 untuk kelas 3 dan 4, sama seperti level pembelajaran 1 siswa juga akan belajar sesuai tingkat kognitif pada literasi membaca hanya saja siswa pada kelas 3 dan 4 akan menggunakan konten yang sesuai dengan jenjangnya. Siswa akan mengevaluasi menilai format penyajian dalam teks, selain itu siswa juga merefleksi isi wacana untuk pengambilan keputusan, menetapkan pilihan, dan mengaitkan isi teks terhadap pengalaman pribadi.  Bapak dan Ibu juga dapat melihat penjelasan yang lebih lengkap melalui link Level Pembelajaran 2 Literasi Membaca Teks Fiksi dan Level Pembelajaran 2 Literasi Membaca Teks Informasi

Pada level pembelajaran 3 untuk kelas 5 dan 6, sama seperti level pembelajaran 2 siswa juga akan belajar sesuai tingkat kognitif pada literasi membaca hanya saja siswa pada kelas 5 dan 6 akan menggunakan konten yang sesuai dengan jenjangnya. Bapak dan Ibu juga dapat melihat penjelasan yang lebih lengkap melalui link Level Pembelajaran 3 Literasi Membaca Teks Fiksi dan Level Pembelajaran 3 Literasi Membaca Teks Informasi

 

Contoh Butir Soal Asesmen Literasi Membaca Tingkat SD

Pada aktivitas sebelumnya, Bapak dan Ibu telah belajar menganalisis tahap asesmen literasi membaca pada tingkat SD. Pada topik ini, Bapak dan Ibu akan mengenal contoh-contoh butir asesmen literasi membaca teks fiksi dan juga teks informasi tingkat SD. 

Berikut ini merupakan salah satu contoh teks fiksi untuk pembelajaran level 1 kelas 1 dan 2:

Bacalah teks fiksi berikut ini!

Sukma dan Trisna mengamati capung tangkapan mereka dan berhasil membuktikan bahwa capung memang termasuk jenis serangga karena memiliki empat sayap, badannya beruas-ruas, matanya unik, dan jumlah kakinya enam. Dengan hati gembira, Sukma dan Trisna menyerahkan hasil pengamatan serangga mereka kepada ibu guru.

Mereka pergi ke lapangan yang terdapat banyak capung. Mula-mula mereka belum berhasil menangkap capung. Namun tiba-tiba Sukma berteriak, "Hai, lihat! Ada sarang laba-laba. Yuk, kita gunakan untuk menangkap capung!". Sukma dan Trisna membuat sarang laba-laba untuk menangkap capung. Mereka berhasil menangkap capung dengan sarang laba-laba itu.

Melalui teks tersebut, Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi yang dilatihkan. Kompetensi yang diukur menggunakan teks fiksi untuk level ini adalah sebagai berikut.

  • Menemukan informasi tersurat pada teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.

Contoh soal: 

Hewan apa yang Sukma dan Trisna tangkap?

A. kupu-kupu

B. capung

C. belalang

  • Mengidentifikasi kejadian yang dihadapi tokoh cerita pada teks sastra sesuai jenjangnya.

Contoh soal:

  1. Sukma dan Trisna mendapat tugas sains dari ibu guru untuk mengamati serangga.(BENAR / SALAH)
  2. Trisna mengatakan bahwa salah satu contoh serangga adalah capung. (BENAR /  SALAH)
  3. Mereka pergi ke taman yang terdapat banyak capung. (BENAR / SALAH)

  • Menyimpulkan perasaan dan sifat tokoh pada teks sastra sesuai jenjangnya.

Contoh soal:

Bagaimana perasaan Sukma dan Trisna setelah menyelesaikan tugas dari ibu guru? 

  • Membandingkan hal-hal utama dalam teks sastra yang terus meningkat sesuai jenjangnya.

Contoh soal:

Apa kegiatan Sukma dan Trisna sebelum pergi ke lapangan untuk mencari serangga?

A. berencana untuk menangkap capung

B. membuat jaring laba-laba

C. pergi ke halaman sekolah  

  • Menilai kesesuaian antara ilustrasi dengan isi teks sastra atau teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
Contoh soal:

Perhatikan gambar di bawah ini!

gambar 1 

gambar 2 

gambar 3


Pada gambar nomor berapa Sukma dan Trisna berhasil menangkap capung?

 A. gambar nomor 1

 B. gambar nomor 2

C. gambar nomor 3 


Berikut ini merupakan salah satu contoh teks informasi untuk pembelajaran level 1 kelas 1 dan 2.

Perhatikan denah berikut ini!

Melalui denah tersebut, Bapak dan Ibu dapat mengukur beberapa kompetensi yang dilatihkan. Kompetensi yang diukur menggunakan teks informasi untuk level ini adalah sebagai berikut.

  • Menemukan informasi tersurat pada teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.

Mela mempunyai teman baru di kelasnya. Namanya Arini. Mela ingin mengajak Arini bermain sepeda di taman kota. Sayangnya, Arini belum tahu letak taman kota. Kemudian Mela membuat sebuah denah untuk Arini.

Menurut denah tersebut, di manakah letak taman kota?

A. di samping rumah Mela

B.  di seberang masjid

C.  di seberang toko buku

  • Mengidentifikasi topik atau fokus pembahasan pada teks informasi yang sesuai jenjangnya.
Menurut kamu, mana judul yang paling cocok untuk tulisan itu?

A. Denah Menuju Taman Kota

B. Mencari Taman Kota

C. Denah Kota Kita

  • Menyimpulkan kejadian pada teks informasi sesuai jenjangnya

Mengapa Mela membuat denah untuk Arini?

  • Membandingkan hal-hal utama dalam teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.
  • Menilai kesesuaian antara ilustrasi dengan isi teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.

Maulidiya Rahma Prastiti

Sahabat Rumah Belajar Jawa Timur 2020

0 komentar:

Posting Komentar